Literasi "Lambe Turah"

Pernah denger istilah "Lambe Turah ?" pasti semua sepakat jawab, pernaaaaahhhh....!!!!
Tau nggak "Lambe Turah itu apa....??? rata-rata pasti pada jawab. "Akun gosip yang di instagram itu khan...??? yap betul ! akun lambe Turah pada instagram ini seolah sudah jadi jujugan para penikmat gosip di tanah air. 
Nggak heran sih kenapa bisa gitu ? karena ghibah adalah sesuatu yang nikmat bukan..??? (Iya nikmat ! tapi dosa ya ! naudzubillah mindzalik). 

Selain itu, gaya bahasa yang ditampilkan di lambe turah cenderung enak dibaca, ngalir, dan terutama jenaka. Iya jenaka, bikin yang baca ketawa ngakak, ketika caption-caption yang ditulis itu menyindir halus kepada si korban.

Tapi, disini kita nggak mau bahas tentang "Ghibah" ataupun konten yang ada di Lambe Turah ya gaes.

Saya cuma pengen share pengalaman sebagai agen pengelolal informasi (Istilah keren dari PUSTAKAWAN ☺).



Kenapa saya bilang gaya bahasa di lambe turah enak dibaca ??? karena topik yang disajikan update, ringan dan kekinian. trus timbul pertanyaan lagi, kalau cuma nulis caption-caption gosip kayak gitu, semua orang bisalah...!!! eh...eh...kata siapa...??? untuk menciptakan caption ringan, up to date dan menghibur seperti itu dibutuhkan yang namanya keterampilan literasi juga loh...!!!. 

Masa iya sih...??? iya dong...!!!

Karena ketika seseorang tidak pernah membaca atau tidak memiliki kemampuan literasi baca tulis, maka perbendaharaan kata yang dimiliki nggak seberkembang seseorang yang memiliki kemampuan baca & tulis. Sehingga, seorang admin akun gosip untuk menghidupkan konten-konten yang ada di akunnya harusnya punya keistimewaan dalam olah kata. 

Saat ini banyak dibutuhkan freelance penulis yang jasanya digunakan untuk mengelola sebuah akun di medsos. Entah itu akun jualan baju, akun portal berita, atau akun jualan peninggi badan yang suka blusukan di komen-komen ig dengan follower berjuta-juata ☺. Tujuannya apa...?? ya untuk mengajak para pengguna medsos mengunjungi akunnya. Mereka menarik kita melalui daya magis tulisannya. 

Fenomena di twitter pun demikian, ketika sebuah hastag tentang pemberitaan apapun itu, mereka langsung menulis cuitan-cuitan yang sangat menggelitik untuk dikomen. dan....rata-rata yang pandai memainkan olah kata tersebut adalah kaum millenial.

Trus....survey-survey yang berwira-wiri di google tentang rendahnya literasi di Indonesia hoax dong ? khan kaum millenial Indonesia udah pinter olah kata.
Kadang saya juga bimbang dan ragu loh sama survey-survey itu (Mungkin saya butuh pencerahan untuk hal ini, maafkan bila salah), mengapa saya katakan bimbang dan ragu, karena ketika saya mengadakan sebuah acara penulisan cerpen di sekolah tenpat saya kerja, saya agak terkaget-kaget juga melihat kualitas tulisan nak kanak SMA ini. 

Mereka udah pinter menyisipkan problematika sosial di dalam tulisannya, mereka juga menyisipkan konflik politik yang ada di negeri ini lewat tulisan mereka. Jadi ya.....kalau saya katakan anak millenial sekarang udah mulai sadar dan mengerti arti literasi. Tergantung kita para pengelola informasi menyajikan informasi yang bagaimana untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka.

Setiap kali Perpustakaan dipercaya melakukan kegiatan literasi, saya selalu menyisipkan pesan "Hayuk mulai menulis...!!!" tulis apapun itu yang ada dikepala kalian. Buat mindmap jika kesulitan, dari situ kembangkan jadi tulisan. Nggak harus karya sastra, nggak harus cerpen ataupun puisi. Bisa berupa artikel, bisa berupa curahan hari pengalam pribadi. Kenapa saya mengajak mereka menulis, karena awal dari menulis adalah membaca, ketika selesai membaca maka mereka akan terinspirasi menulis, dan ketika mereka terinspirasi menulis, maka mereka akan mencari informasi bahan bacaan yang mereka butuhkan untuk mendukung tulisannya. Terlebih ketika mereka memasuki bangku kuliah mereka alan terbiasa dengan kegitan menulis paper, proposal bahkan skripsi. Dan...yang terpenting ketika memasuki dunia kerja apalagi industri kreatif mereka terbiasa dengan berpikir kritis dan cepat. Iya nggak sih ? I think so...!!!



Oleh karena itu pada peringatan Hari Pahlawan kemarin, Perpustakaan SMA Negeri 1 Sidoarjo mengadakan Workshop penulisan cerpen dengan tema "Perjuangan & Kepahlawanan". Dengan maksud untuk melatih para generasi millenial agar dekat kegiatan menulis. Karena ketika kita menulis, maka kita telah berkontribusi memahat nama kita di Indonesia, (hiyaaaa...!!!👅) khan ada istilah "kalau kamu bukan anak presiden ataupun kyai, maka menulislah".
Selain itu bahasa ringan dan dekat dengan keseharian kita merupakan modal yang sangat bagus buat tulisan kita dibaca khalayak luas, tak ubahnya seperti lambe turah tadi. nggak papalah kita adopsi metodenya, tapi jangan isinya yes....
sudah itu saja, sharing-sharing saya tentang Literasi Lambe Turah...
Semoga ada waktu luang lagi, dan bisa ngisi blog saya lagi
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Comments

Popular Posts